Invasi tentara Amerika serikat di Timur Tengah, Photo: istimewa |
Apa Yang Diperjuangkan Sosialisme (1)
Sistem Tanpa Masa Depan (2)
Sistem Yang Tidak Manusiawi (3)
Sistem Yang Tidak Masuk Akal (4)
Sistem kapitalisme sangat tidak masuk akal. Sehingga potensi luar biasa yang telah ada untuk memperbaiki kehidupan manusia digunakan untuk merusak kehidupannya. Teknologi dan ilmu pengetahuan baru digunakan untuk menghasilkan barang-barang yang membunuh kehidupan ketimbang memperbaikinya. Demikian juga memproduksi barang-barang untuk mempertahankan kepentingan orang kaya tanpa peduli akibatnya. Teknologi nuklir yang dapat menyelamatkan atau membinasakan orang merupakan lambang yang sangat tepat bagi kondisi kita saat ini. Dan kalau yang miskin dan tertindas mencoba memperbaiki kehidupannya, mereka diancam dengan kekerasan dan perang, penindasan dan kediktaktoran militer.
Coba lihat apa yang terjadi di Vietnam. Selama Perang Vietnam[1], setiap tahun AS menjatuhkan sebanyak 150 kilogram peledak untuk setiap penduduk Vietnam yang membunuh hampir 1 juta orang. Pemerintah AS mengeluarkan sekitar 25% dari anggaran belanja tahunannya untuk memperbaiki mesin perangnya.[2] Perang Teluk[3] adalah contoh kecil penggunaan mesin ini. AS dan Inggris melancarkan 109.876 serangan udara terhadap Irak yang membunuh puluhan ribu orang. Siapa yang diuntungkan dengan perang dan kerusakan yang terjadi? Tentunya, bukan rakyat yang dihujani bom-bom atau rakyat di AS dan Inggris.
Pemerintah Australia mengeluarkan lebih banyak uang untuk kepentingan militer daripada kepentingan pendidikan atau kesehatan dan lima kali lipat daripada biaya untuk perumahan. Setiap menit di dunia, 2 juta dolar dikeluarkan untuk membeli persenjataan, sedangkan setiap menit 30 anak meninggal dunia karena kelaparan atau menderita penyakit yang dapat (atau tidak dapat?) disembuhkan. Para pemilik modal mengatakan bahwa militerisme ini dibutuhkan untuk “membela demokrasi”. Pemerintah AS sering menyerbu negeri-negeri Dunia Ketiga dengan alasan kemanusiaan atau memulihkan demokrasi akan tetapi mereka mengeluarkan lebih banyak uang untuk operasi militer daripada untuk bantuan perekonomian bagi rakyat miskin.[4]
Para pemilik modal mendukung diktator yang dapat mereka kendalikan ketimbang mendukung sebuah negara demokratis di mana rakyat mempunyai pilihan. Para diktaktor disebut kaum demokrat sampai kejahatannya dan kekejamannya terlalu memalukan. Kemudian mereka akan diganti. Apabila rakyat atau pemerintahan melawan kekuasaan perusahaan besar, seperti di Kuba, mereka diancam secara militer. Sistem kapitalisme tidak ragu-ragu menggunakan kekerasan untuk menghadapi perlawanan atau bahaya yang mengancamnya. Di bawah kapitalisme, harga kebutuhan sehari-hari terus naik sedangkan harga nyawa rakyat terus turun.
________________________________
[1] Perang Vietnam berlangsung di wilayah Vietnam, Laos dan Kamboja dari 1 November 1955 hingga kemenangan rakyat Vietnam yang ditandai dengan dikuasainya Saigon pada 30 April 1975. Perang ini berlangsung antara Vietnam Utara melawan rezim Vietnam Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara sekutu lainnya.
[2] Anggaran militer dan perang AS pada tahun 2010 mencapai 700 miliar USD, jauh dibandingkan anggaran untuk pendidikan, kesehatan dan perumahan yang masing-masing tidak mencapai 100 miliar USD. Sumber: http://www.pslweb.org/liberationnews/newspaper/vol-6-no-9/sources-from-infographic.html
[3] Perang Teluk berlangsung antara 2 Agustus 1990 hingga 28 Februari 1991. Merupakan perang antara 34 negara dipimpin oleh Amerika Serikat melawan Irak sebagai akibat invasi Irak ke Kuwait.
[4] Dari tahun 1945 hingga 2003, Amerika Serikat telah mencoba menggulingkan lebih dari 40 pemerintahan di negara lain. Dan mencoba menghancurkan lebih dari 30 gerakan nasionalis-populis yang melawan rezim diktaktor. Dalam proses tersebut Amerika Serikat telah mengebom lebih dari 25 negara yang mengakibatkan kematian bagi jutaan rakyat. Dan mengakibatkan penderitaan kepada jutaan lainnya. (William Blum) Sumber: http://www.thirdworldtraveler.com/
Berikut beberapa data yang ada: Cina 1949 hingga awal 1960an, Albania 1949-53, Jerman Timur 1950an, Iran 1953*, Guatemala 1954*, Kosta Rika pertengahan 1950an, Syiria 1956-7, Mesir 1957, Indonesia 1957-8, Guyana Inggris 1953-64*, Irak 1963*, Vietnam Utara 1945-73, Kamboja 1955-70*, Laos 1958*; 1959*; 1960*, Ekuador 1960-63*, Kongo 1960*, Perancis 1965, Brazil 1962-64*, Republik Dominika 1963*, Kuba 1959 hingga sekarang, Bolivia 1964*, Indonesia 1965*, Ghana 1966*, Chile 1964-73*, Yunani 1967*, Kosta Rika 1970-71, Bolivia 1971*, Australia 1973-75*, Angola 1975; 1980an, Zaire 1975, Portugal 1974-76*, Jamaika 1976-80*, Seychelles 1979-81, Chad 1981-82 *, Grenada 1983 *, Yaman Selatan 1982-84, Suriname 1982-84, Fiji 1987*, Libya 1980an, Nikaragua 1981-90*, Panama 1989*, Bulgaria 1990 *, Albania 1991*, Irak 1991, Afghanistan 1980an*, Somalia 1993, Yugoslavia 1999-2000*, Ekuador 2000*, Afghanistan 2001*, Venezuela 2002*, Irak 2003*, Haiti 2004*, Somalia 2007 hingga sekarang, Libya 2011*, Syria 2012. (*menunjukkan keberhasilan menggulingkan sebuah pemerintahan). Sumber: http://williamblum.org/essays/read/overthrowing-other-peoples-governments-the-master-list
0 komentar:
Post a Comment
Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan PPRI. Kami berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.
Untuk saran, koreksi dan hak jawab, pengiriman press rilis, artikel, photo, silahkan mengirimkan email ke: infoppri2015@gmail.com