728x90 AdSpace

1.02.2016

Lelaki Yang Kucintai

Revolusi dan cinta
Laki-laki dan Revolusi, Photo: ilustrasi
Lelaki yang mencintaiku harus tahu bagaimana mengoyak-ngoyak tabir 
atau daging 
Paham-menyelam ke kedalaman mataku 
Dan tahu bahwa dalam diriku terlena sandaran 
Bagi kemesraan, layaknya burung srigunting yang tembus pandang. 

Lelaki yang mencintaiku 
Tak akan mengkukuhiku layaknya barang dagangan 
Tak juga memamerkanku bak piala olahraga 
Ia akan tegak di sampingku 
Mencintaiku layaknya aku mencintainya dan kukuh di sampingnya 

Lelaki yang mencintaiku 
Akan kuat bagai pohon-pohon ceibo 
Kukuh dan merindangi sebagaimana adanya, 
Jernih layaknya pagi di bulan Desember. 

Lelaki yang mencintaiku 
Tak akan mencurigai senyumku 
Tak juga khawatir akan ketebalan rambutku. 
Ia akan takzim pada kesedihan, kesunyian. 
Dan dengan khusuk, ia akan mencumbu perutku, 
Layaknya memainkan gitar, membiramakan masalah yang menyenangkan dari 
badanku yang sedang lena 

Lelaki yang mencintaiku 
Mampu mengungkapkan bahwa aku bisa 
Menjadi tilam tempat ia melepas lelah dan kurawat 
Seorang kawan dengannya aku bisa membagi rahasia-rahasia keintiman. 
Danau tempat mengambang, 
Tanpa takut jangkar komitmennya 
Akan menghalangi pesawat 
Atau mengharuskannya menjadi burung. 

Lelaki yang mencintaiku 
Mampu menulis sajak hidupnya 
Menatanya setiap hari 
Dengan ketakziman akan masa depannya. 

Tapi di atas segalanya 
Lelaki yang mencintaiku haruslah menyayangi rakyat 
Bukan dalam berbagai kategori abstrak 
Yang dibualkan dengan hati-hati 
Tapi sesuatu yang nyata, kongkrit 
Untuk siapa seseorang menunjukkan kecintaannya dengan tindakan 
Menyerahkan hidupnya bila perlu 

Lelaki yang mencintaiku 
Akan mengenali wajahku di tengah medan perang 
Dan dengan lutut menekuk ke tanah 
ia akan mencintaiku 
Apalagi saat kami berdua sama-sama menembaki musuh. 

Lelaki cintaku 
Tak akan gentar menyerahkan hidupnya 
Tak akan takut mendapatkan dirinya dalam gempuran yang tak terpahami. 
Di plaza yang sesak kerumunan akbar, 
Ia mampu berteriak “Aku mencintai kau” 
Atau, di atap gedung, tanpa tedeng aling-aling mendeklarasikan 
Proklamasi haknya untuk merasakan 
Emosi yang paling indah dan manusiawi. 

Lelaki cintaku 
Tak akan menghindari dapur 
Tak juga popok anak-anak kita 
Cintanya akan seperti angin yang menyejukkan 
Menyingkirkan awan impian dan 
Kesalahan masa lalu, yang berabad memisahkan kami, 
Dengan keindahannya masing-masing. 

Lelaki cintaku 
Tak akan mencetakku dan menstandardisasiku 
Ia akan menyuguhkanku hawa, ruang 
Menghargainya agar tumbuh dan berkembang 
Layaknya REVOLUSI 
Yang memekarkan setiap hari yang baru 
Dengan awal satu KEMENANGAN BARU. 

Karya: Ginconda Belli
Gionconda Belli adalah penyair perempuan Nikaragua, mantan gerilyawati Sandinista
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Post a Comment

Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan PPRI. Kami berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.
Untuk saran, koreksi dan hak jawab, pengiriman press rilis, artikel, photo, silahkan mengirimkan email ke: infoppri2015@gmail.com

Item Reviewed: Lelaki Yang Kucintai Rating: 5 Reviewed By: Unknown